Billy
Bunga Jantan
Rangkaian bunga jantan terbungkus oleh dua lapis
seludang bunga seperti halnya bunga betina. Bunga mulai mekar satu minggu
setelah seludang kedua (bagian dalam) terbuka. Individu bunga jantan tersusun
secara spiral pada spikelet. Spikelet bunga jantan berbentuk seperti tongkol
tersusun pada rakila (sumbu pembungaan). Mekarnya bunga jantan dimulai dari
pangkal spikelet dan disertai aroma khas serta pelepasan serbuk sari. Menurut
Tandon et al. (2001) aroma ini dikeluarkan juga oleh bunga betina yang
merupakan salah satu strategi alami untuk menarik kumbang mendatanginya untuk
penyerbukan.Organ bunga dari bunga jantan normal terususun pada tiga lingkaran
bunga yaitu satu daun pelindung bertekstur kusam dan berwarna hijau cokelat
berada pada posisi lingkaran bunga pertama, enam perhiasan bunga pada lingkaran
kedua, dan lingkaran ketiga terdapat enam stamen. Namun Hartley (1977) dan
Durand-Gasselin et al. (1993) mengatakan bahwa setelah stamen terdapat
gimnosium rudimenter, berbeda dengan hasil dalam penelitian ini karena
dilakukan secara visual.Abnormalitas pada bunga jantan dapat diamati pada saat
seludang kedua masih membungkus rangkaian bunga (tandan bunga fase tiga)
seperti halnya pada bunga betina, namun diduga abnormalitas dimulai pada saat pembentukan
primordia bunga. Bunga jantan abnormal mempunyai rangkaian bunga, spikelet,
daun pelindung dan perhiasan bunga lebih besar dibanding dengan bunga jantan
dari tanaman normal meskipun secara morfologi sama. Bagian organ bunga yang
membesar disebabkan stamen pada lingkaran bunga ketiga mengalami perubahan
bentuk menjadi struktur seperti karpel. Jumlah karpel dan stamen bervariasi
sesuai dengan tingkat abnormalitas serta letaknya pada spikelet. Struktur
karpel pada bunga jantan mempunyai ciri sama dengan bunga betina, dilengkapi
dengan stigma meskipun karpelnya berukuran lebih kecil. Buah bersayap pada
kelapa sawit menurut Adam et al (2005) merupakan suatu perubahan pada stamen
dari bunga jantan dan androesium rudimenter dari bunga betina menjadi struktur
seperti karpel.
CONTOH GAMBAR BUNGA JANTAN
Bunga Betina
Abnormalitas
pada bunga betina kelapa sawit dapat diamati pada saat rangkaian bunga hanya
dibungkus seludang kedua atau pada fase tiga. Pada fase ini, nampak jelas
batasan antar karpel tambahan bahkan karpel-karpel tersebut mudah dipisahkan.
Pada rangkaian bunga fase dua, telah nampak batasan antar karpel namun masih
menyatu. Diduga pada fase pertama bahkan pada saat terbentuk primordia karpel
utama, primordia karpel tambahan juga terbentuk namun tidak dapat diidentifikasi
secara visual dalam penelitian ini. Hasil penelitian Murai et al. (2002) pada
bunga tanaman gandum menunjukkan bahwa stamen mengalami perubahan menjadi
struktur seperti pistil pada fase awal perkembangan stamen.Rangkaian bunga
betina abnormal mempunyai morfologi seludang dan spikelet sama seperti tanaman
normal, demikian juga dengan bagian-bagian organ bunga. Perbedaan dengan
tanaman berbunga normal adalah adanya karpel lain yang disebut karpel tambahan.
Jumlah karpel tambahan berkisar antara tiga sampai tujuh buah tetapi umumnya
ditemukan enam buah yang berada pada posisi lingkaran bunga keenam mengelilingi
karpel utama. Bentuk dan warna karpel tambahan sama dengan karpel utama yaitu
mempunyai stigma dan berwarna putih. Dengan demikian bunga betina abnormal
mempunyai tujuh lingkaran bunga dengan adanya karpel tambahan tersebut.
Androsium rudimenter yang berada pada posisi lingkaran bunga keenam (Hartley,
1977), diduga telah terinduksi menjadi bentuk seperti karpel. Akibat penambahan
karpel maka individu bunga, spikelet dan rangkaian bunga mempunyai ukuran lebih
besar. Bagian organ bunga seperti daun pelindung dan perhiasan bungapun relatif
lebih lebar.
Organ bunga
Arabidopsis seperti halnya tanaman dikotil lain terdiri atas sepal, petal,
stamen dan karpel. Pada semua kasus, struktur perhiasan bunga (sepal dan petal)
tersusun pada batas luar bunga, sedangkan organ reproduksi (stamen dan karpel)
berada di posisi tengah (Purugganan et al., 1995). Sistim model pada
Arabidopsis digunakan untuk mempelajari perkembangan bunga yang tersusun dalam
empat lingkaran bunga yaitu lingkaran pertama adalah sepal diikuti oleh
lingkaran petal, lingkaran stamen dan lingkaran keempat adalah karpel. Pada
kasus ini, identitas lingkaran organ bunga ditentukan oleh aktivitas sejumlah
gen homeotik. Peranan gen homeotik bunga terhadap perkembangan bunga pada
Arabidopsis dan species dikotil yang lain dikenal dalam bentuk model ABC (Coen
dan Meyerowitz, 1991; Bowman et al., 1991), sedangkan kelapa sawit sebagai
tanaman monokotil mempunyai susunan organ bunga berada pada enam lingkaran.
Alwee et al. (2006) menyatakan bahwa beberapa studi telah dilakukan untuk
mempelajari gen-gen yang berperan dalam pembentukan organ bunga pada jagung dan
gandum namun belum ada pada tanaman pohon monokotil. Informasi penelitian ini
dapat menjadi acuan untuk mendalami gen-gen yang berhubungan dengan posisi
organ bunga kelapa sawit, seperti yang telah dilakukan oleh Alwee et al.
(2006).
Umumnya
bunga mempunyai perhiasan bunga berupa sepal berwarna hijau dan petal
berwarna-warni, sedangkan organ reproduksinya berupa stamen dan atau pistil.
Apabila bunga telah mengalami penyerbukan dan pembuahan maka petal akan layu
dan gugur. Perhiasan bunga pada kelapa sawit tidak menunjukkan karakteristik
seperti diuraikan di atas. Perhiasan bunga yang terdapat pada lingkaran bunga
keempat dan kelima berwarna putih transparan dan saat bunga mekar berwarna
putih kusam agak kaku, keadaan inipun terjadi pada pelindung bunga. Daun
pelindung, pelindung bunga dan perhiasan bunga tetap ada sampai buah panen.
Pada fase buah muda, perhiasan bunga bagian dalam berubah warna menjadi ungu
seperti warna buah tetapi hanya pada bagian tengah sebelah dalam kemudian
menjadi cokelat pada buah setengah tua. Menurut Tjitrosoepomo (2005) tidak
semua bunga mempunyai perhiasan bunga yang dapat dibedakan secara jelas sebagai
sepal atau petal, sehingga tumbuhan yang mempunyai sepal dan petal bunga sama
dalam bentuk dan warna disebut tenda bunga (perigonium). Bagian-bagian yang
menyusun tenda bunga disebut tepala atau daun tenda bunga.
CONTOH GAMBAR BUNGA BETINA
0 komentar: