Daun (leaf)
Tumbuhan memliki daun. daun merupakan
bagian tumbuhan yang timbuh dari batang. daun umumny berbentuk tipis dan
berwarna hijau. Warna hijau tersebut disebabkan adanya klorofil pada daun.
Namun, ada juga daun yang berwarna kuning, merah atau ungu.
Berdasarkan
struktur daunnya, morfologi daun dibedakan menjadi:
- Bentuk daun
berdasarkan tepi daun (rata, bergerigi)
- Daun berdasarkan jumlah anak daun dalam satu tangkai
Struktur Daun dan Fungsinya
Struktur Daun
Bagian-bagian daun lengkap terdiri
atas tulang daun, helai daun, tangkai daun, dan pelepah daun. Contoh daun yang
memiliki bagian-bagian lengkap, antara lain daun pisang dan daun bambu. Di
alam, kebanyakan tumbuhan memiliki daun yang tidak lengkap. Misalnya, ada daun
yang hanya terdiri atas tangkai dan helai daun saja, contohnya daun mangga; ada
pula daun yang hanya terdiri atas pelepah dan helai daun saja, contohnya daun
padi dan jagung.
Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Selain itu, daun juga memiliki urat. Urat daun adalah susunan pembuluh pengangkut pada daun. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang dari pangkal ke ujung daun secara sejajar. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabang-cabang hingga menjadi percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.
Berdasarkan susunan tulang daunnya,
daun dibedakan menjadi;
Bentuk tulang daun juga
bermacam-macam, antara lain, menyirip, melengkung, menjari, dan sejajar.
Tulang daun Menyirip.
Tulang daun jenis ini memiliki susunan
seperti sirip-sirip ikan, tersusun rapi mulai dari tangkai daun hingga ujung
dari helai daun. Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah
tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.
Tulang daun Melengkung.
Tulang daun Menjari.
Tulang daun Sejajar.
Fungsi Daun
Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa
kegunaan. Misalnya, sebagai tempat pembuatan makanan, pernapasan, penguapan dan
alat perkembang-biakan vegetatif.
Tempat Pembuatan Makanan
(Fotosintesis).
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di
dalam daun terjadi proses pembuatan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini
digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.
Tempat Pernapasan
(Respirasi).
Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata
inilah, pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara
dan melepas oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa
nyaman saat berada di bawah pohon pada siang hari.
Tempat Penguapan (Transpirasi).
Alat
Perkembangbiakan Vegatatif
Bagi manusia, daun dapat digunakan sebagai bahan makanan, contohnya daun
pepaya dan singkong; obat-obatan, contohnya daun jeruk dan jambu biji;
rempah-rempah, contohnya daun salam jeruk. Pernahkah kamu diobati dengan menggunakan
daun? Daun apakah yang dipakai?
Daun juga
mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Bentuk
daun dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
·
Bentuk bulat atau bundar : teratai besar.
·
Bentuk perisai : daun jarak.
·
Bentuk jorong : daun nangka dan nyamplungan.
·
Bentuk
memanjang : daun sirkaya dan sirsak.
·
Bentuk lanset : daun kamboja.
Struktur anatomi daun
Struktur
anatomi daun
terdiri dari:
- Jaringan epidermis, dibedakan
menjadi epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis atas
dan epidermis bawah terdiri atas selapis sel, hanya pada epidermis bawah
terdapat stomata, yang berfungsi sebagai tempat pertukaran udara.
Permukaan epidermis sering dilapisi oleh kultikula atau rambut
halus (pilus), untuk melindungi daun dari serangga pemangsa, spora
jamur atau tetesan air hujan. Jadi epidermis berfungsi untuk melindungi
jaringan di bawahnya,
- Jaringan Palisade atau jaringan
tiang, adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
oleh karena itu, bagian ini banyak mengandung kloroplas.
- Jaringan spons atau
jaringan bunga karang. Jaringan ini terdiri dari sel yang
berlapis-lapis, terdapat rongga-rongga udara, sedikit mengandung
kloroplas, dan berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
- Berkas pembuluh angkut, yang
terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh
tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang
diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan
fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil
fotosintesis ke seluruh tubuh.
- Stoma (jamak Stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil karbon dioksida dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan oksigen sebagai hasil fotosintesis. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel, yang terletak pada batang.
- Daun secara lengkap terdiri dari pelepah daun atau upih daun (vagina), tangkai daun dan helai daun. Pada helai daun terdapat urat daun yang tidak lain adalah kelanjutan dari jaringan penyusun batang yang berfungsi menyalurkan hara atau produk fotosintesis.
Daun berdasarkan jumlah anak daun dalam 1 tangkai
Daun tunggal
Daun tunggal adalah daun yang
memiliki satu helai daun di setiap tangkainya. Bagian dari batang yang menjadi tempat duduknya daun
disebut nodus, dan sudut atas antara daun dan batang disebut ketiak daun.
Daun tunggal dapat mempunyai bagian-bagian daun yang berbeda antara golongan tumbuhan satu dengan yang lain. Daun yang mempunyai bagian pelepah atau upih daun (Vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) disebut daun lengkap. Sedangkan daun yang tidak lengkap adalah daun yang hanya mempunyai sebagian dari daun lengkap.
Yang termasuk Daun yang tidak lengkap:
Daun tunggal dapat mempunyai bagian-bagian daun yang berbeda antara golongan tumbuhan satu dengan yang lain. Daun yang mempunyai bagian pelepah atau upih daun (Vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) disebut daun lengkap. Sedangkan daun yang tidak lengkap adalah daun yang hanya mempunyai sebagian dari daun lengkap.
Yang termasuk Daun yang tidak lengkap:
- Daun
bertingkai,
adalah daun yang hanya mempunyai tangkai dan helaian daun.
- Daun duduk, adalah daun yang hanya terdiri
dari helaian daun saja.
- Daun
berupih, adalah
daun yang hanya mempunyai upih daun dan helaian daun. contohnya : daun
rumput-rumputan
- Daun yang
terdiri dari tangkai saja, biasanya daun yang seperti ini melebar
menyerupai helaian daun dan disebut phyllodia. contohnya: daun Oxalis
bupleurifolis
Daun Majemuk (Folium Coposiyum)
Daun majemuk adalah daun yang
memiliki beberapa helai daun di setiap tangkainya.
yaitu jika pada tumbuhan
tersebut, tangkainya terlihat bercabang cabang , dan baru pada cabang tangkai
ini terdapat helaian daunnya.
Suatu
daun majemuk dapat dipandang berasal dari suatu daun tunggal, yang torehnya
sedemikian dalamnya, sehingga bagian daun diantara toreh-toreh itu terpisah
satu sama lain, dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil yang
tersendiri.
Bagian-bagian daun majemuk dapat dibedakan sebagai berikut :
Bagian-bagian daun majemuk dapat dibedakan sebagai berikut :
- Ibu tangkai
daun (potiolus communis),
yaitu bagian daun majemuk yang menjadi tempat duduknya helaian-helaian
daun, yang masing-masing disebut anak daun (foliolum). Ibu tangkai
daun ini dapat dipandang sebagai penjelmaan tangkai daun tunggal, ditambah
dengan ibu tulangnya, oleh sebab itu kuncup ketiak pada tumbuhan yang
mempunyai daun majemuk, letaknya juga diatas pangkal ibu tangkai pada
batang.
- Tangkai
anak daun (petiololus),
yaitu cabang-cabang ibu tangkai yang mendukung anak daun. Bagian ini dapat
dianggap sebagai penjelmaan pangkal suatu tulang cabang pada daun tunggal.
Oleh sebab itu, di dalam ketiaknya tidak pernah diketemukan sebuah kuncup.
- Anak daun
(foliolum).
Bagian ini sesungguhnya adalah bagian helaian daun yang karena dalam dan
besarnya toreh, menjadi terpisah-pisah. Anak daun pada suatu daun majemuk
lazimnya mempunyai tangkai yang pendek atau hampir duduk pada ibu tangkai,
misalnya pada daun selderi (Apium graveolens L.). Adakalanya anak
daun mempunyai tangkai yang cukup panjang dan jelas kelihatan, misalnya
pada daun mangkokan (Nothoponax scutellarium Merr).
- Karena daun
majemauk dapat dipandang berasal dari daun tunggal, pada daun majemuk
dapat pula kita temukan bagian-bagian lain, seperti pada daun tunggal,
misalnya : Upih Daun (vagina), yaitu bagian dibawah ibu tangkai
yang lebar dan biasanya memeluk batang, seperti dapat kita lihat pada daun
pinang (Area catechu L).
- Sama halnya
dengan daun tunggal, pada pangkal ibu tangkai daun mejemuk atau di dekat
pangkal ibu tangkai itu, dapat pula ditemukan sepasang daun penumpu, seperti
misalnya pada daun mawar (Rosa sp.), yang berupa dua daun kecil
melekat pada daun kiri pangkal ibu tangkai daun , dan pada daun kacang
kapri (pisum sativum L.), yang disini merupakan sepasang daun yang
lebar dan ikut serta menunaikan tugas daun sebagai alat untuk
berasimilasi.
- pada daun majemuk, semua anak daun terjadi
bersama-sama dan biasanya gugur juga bersama-sama pula, sedangkan cabang
dengan daun-daun tunggal mempunyai daun yang tak sama umur maupun
besarnya, dan tentu saja daun-daun tadi, tidak runtuh bersama-sama pula.
- seperti halnya
pada daun tunggal, pertumbuhan daun majemuk, juga terbatas, artinya tidak
bertambah panjang lagi dan ujungnya tidak mempunyai kuncup. Suatu cabang,
biasanya selalu bertambah panjang dan mempunyai sebuah kuncup diujungnya.
- pada daun
majemuk tidak terdapat kuncup dalam ketiak anak daun, sedang pada suatu
cabang, biasanya dalam ketiak daunnya terdapat satu atau mungkin lebih
dari satu kuncup.
Meskipun
demikian, selalu ada hal-hal yang jika kurang saksama pemeriksaannya, dapat
menyesatkan, seperti misalnya pada pohon cerme (Phyllanthus acidus Skeels)
dan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Kedua pohon ini mempunyai
daun majemuk, tetapi daun majemuk ini sampai agak lama, masih memperlihatkan
pertumbuhan memanjang, sehingga anak daunnya mempunyai umur yang berbeda.
Sering terlihat anak daun pada pangkal ibu tangkai sudah runtuh, sedang
pada ujungnya masih ada anak daun yang kelihatan segar (masih hijau).
Pada tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L.) dan kartu (Sauropus androgynus Merr.) terdapat cabang-cabang dengan daun tunggal yang berseling, yang tumbuh mendatar dari batang pokok, dan terbatas pertumbuhannya atau (tidak bertambah panjang lagi). Cabang-cabang berdaun ini sering dianggap sebagai daun majemuk, tetapi ternyata salah karena dari ketiak-ketiaknya, pada waktu-waktu tertentu, akan tampak keluar bunga yang kemudian jadi buah pula. Jika itu daun majemuk, tidak mungkin akan ditemukan bunga atau buah.
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu :
- Daun majemuk menyirip (pinnatus)
- Daun
majemuk menjari (palmatus),
- Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
- Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun
majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menyirip ialah daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan kiri ibu tangkai daun. Jadi tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam :
- Daun
majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus). Tanpa penyelidikan yang teliti,
daun ini tentu akan disebut sebagai daun tunggal, tetapi di sini tangkai
daun memperlihatkan suatu persendian (articulatio), jadi helaian
daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai.
Sesungguhnya pada daun ini, juga terdapat lebih dari satu helaian daun, hanya saja yang lain-lainnya telah tereduksi, sehingga tinggal satu anak daun saja. Daun yang demikian ini biasanya kita dapati pada berbagai jenis pohon jeruk, seperti jeruk besar (citrus maximo Merr.) jeruk nipis (citrus aorantifolia Sw.), dan lain-lain. - Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus).
Biasanya disini terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan
dikanan kiri ibu tulang, oleh sebab itu jumlah anak daunnya biasanya lalu
menjadi genap.
Akan tetapi, mengingat pada suatu daun majemuk menyirip, anak-anak daun tidak selalu berpasang-pasangan, maka untuk menentukan apakah suatu daun majemuk menyirip genap atau tidak, orang tidak lagi menghitung jumlah anak daun, tetapi melihat kepada ujung ibu tangkainya.
Jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu tangkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas. Atau kadang-kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh, maka hal itu berarti bahwa daun yang menyirip genap.
Dengan keterangan ini jelaslah, bahwa satu daun majemuk menyirip genap mungkin mempunyai jumlah anak daun yang gasal. Daun majemu menyirip genap antara lain terdapat pada pohon asam (tamarindus indica L.) yang anak daunnya berpasang-pasangan, jadi jumlah anak daun benar-benar genap.
Daun majemuk menyirip genap, tetapi jumlah anak daunnya gasal dapat kita jumpai misalnya pada pohon leci (litcichinensis sonn.) dan kepulasan (Nepphelium mutabile B.)
- Daun
majemuk menyirip gasal (imparipinnatus), disini yang menjadi pedoman ialah ada atau
tidaknya satu anak daun yang menutup ujung ibu tangkainya. Ditinjau dari
jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal, jika
anak daun berpasangan, sedang diujung ibu tangkai, terdapat anak daun yang
tersendiri (biasanya anak daun ini lebih besar daripada yang lainnya ),
seperti dapat dilihat pada daun pacar Cina (Aglaia odorata Lour)
dan mawar (Rosa sp.).
Sebagai kebalikan daun majemuk menyirip genap yang dapat mempunyai jumlah anak daun yang gasal. Daun majemuk menyirip gasal dapat pula mempunyai jumlah anak daun yang genap. Seperti sering kita temukan pada pohon pacar Cina tersebut diatas.
Selain dari itu, daun majemuk menyirip dapat pula dibedakan menurut
duduknya anak-anak daun pada ibu tangkai, dan juga menurut besar kecilnya
anak-anak daun yang terdapat pada satu ibu tangkai.
- Daun
Majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan, yaitu jika duduknya anak daun
pada ibu tangkai berhadap-hadapan.
- Menyirip
berseling, jika
anak daun pada ibu tangkai duduknya berseling.
- Menyirip
berselang seling (interrupte pinnatus), yaitu jika anak-anak daun pada ibu tangkai
berselang-seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun
yang sempit, misalnya pada anak daun tomat (solanum lycopersicum L.)
Daun
Majemuk Ganda
Pada daun majemuk dapat
pula terlihat, bahwa anak daun tidak langsung duduk pada ibu tangkainya,
melainkan pada cabang ibu tangkai tadi. Dalam hal demikian, dan majemuk lalu
dinamakan daun majemuk rangkap atau daun majemuk ganda. Biasanya
hanya daun majemuk menyiriplah yang dapat mempunyai sifat demikian, oleh sebab
itu pula kalau ada daun majemuk ganda, maka biasanya adalah daun majemuk yang
menyirip.
- majemuk
menyirip ganda dua (bipinnatus), jika anak daun duduk pada cabang tingkat
satu ibu tangkai,
- majemuk
menyirip ganda tiga (tripinnatus), jika anak – anak daun duduk pada cabang
tingkat dua dari ibu tangkai,
- majemuk
menyirip ganda empat, dst
pada umumnya jarang dapat ditemukan daun yang menyirip ganda lebih dari tiga.
Daun menyirip ganda dibedakan lagi
dalam :
- Daun
menyirip ganda sempurna , yaitu jika tidak ada satu anak daunpun yang
duduk pada ibu tangkai.
- Daun
menyirip ganda tidak sempurna, jika masih ada anak daun yang duduk
langsung pada ibu tangkainya.
Yang menyirip ganda tidak sempurna biasanya hanyalah daun majemuk yang menyirip gasal saja, sedangkan daun menyirip ganda sempurna, biasanya menyirip genap.
Berikut diberikan beberapa contoh daun yang menyirip ganda :
a. daun majemuk menyirip genap dua dengan sempurna, misalnya daun kembang merak (Caesalpina pulcherrima Sw.) dan daun lamtoro (leucaena glauca Benth)
b. daun majemuk menyirip gasal ganda dua daun tidak
sempurna, misalnya daun kirinyu (Sambucus javanica Bl.)
c. daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, misalnya daun kelor (Moringa oleifera lamk)
c. daun majemuk menyirip gasal rangkap tiga tidak sempurna, misalnya daun kelor (Moringa oleifera lamk)
Daun majemuk menjari (palmatus atau digitatus)
Daun majemuk menjari ialah daun majemuk
yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti
letaknya jari-jari pada tangan.
Mengenai daun majemuk menjari ini tidak ada hal-hal yang begitu rumit seperti pada daun majemuk yang menyirip.
Mengenai daun majemuk menjari ini tidak ada hal-hal yang begitu rumit seperti pada daun majemuk yang menyirip.
Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun
majemuk menjari dapat dibedakan seperti berikut :
- Beranak
daun dua (bifoliolatus),
pada ujung ibu tangkai terdapat dua anak daun, misalnya daun nam-nam
(cynometra caulifora L.)
- Beranak
daun tiga (trifoliolatus),
pada ujung ibu tangkai terdapat tiga anak daun, misalnya pada pohon
para (heveabrasiliensis Mueli)
Catatan daun majemuk yang beranak daun tiga, dapat pula kita jumpai pada daun majemuk yang menyirip, misalnya pada kacang panjang (Vigna sinensis Endl). Untuk membedakan apakah majemuknya menyirip atau menjari, harus diteliti benar mengenai titik pertemuan ketiga tangkai anak daunnya. Jika semua bertemu pada satu titik (ujung ibu tangkai), berarti menjari, jika tidak, menyirip. (Bandingkanlah dengan saksama daun para dengan daun kacang panjang) - Beranak
daun lima (quinquefoliolatus),
pada ujung ibu tangkai terdapat lima anak daun, misalnya daun maman
(Gynandropsis pentandra Gaertn).
- Jika daun
majemuk menjari mempunyai tujuh anak daun atau lebih, maka dapat dikatakan
saja beranak daun banyak (Polyfoliolatus), tidak usah lagi dihitung
jumlah anak daun yang tepat, seperti misalnya pada daun randu (Ceiba
pentandra Gaerthn).
Seperti halnya dengan daun majemuk
menyirip, yang menyiripnya dapat bersifat ganda, maka pada daun majemuk
menjari, juga dapat bersifat ganda, misalnya :
pada daun majemuk menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus). Contoh : Aegopodium dan Aquilegia vulgaris.
Daun majemuk bangun kaki (Pedatus)
pada daun majemuk menjari beranak daun tiga ganda dua (biternatus). Contoh : Aegopodium dan Aquilegia vulgaris.
Daun majemuk bangun kaki (Pedatus)
Daun ini mempunyai susunan seperti daun
majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu
tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang disampingnya, seperti terdapat
pada Arisaema filiforme (Araceae).
Daun majemuk campuran
Daun majemuk campuran
Daun majemuk campuran adalah suatu daun
majemuk ganda yang mempunyai cabang – cabang. Pada ibu tangkai, terdapat
anak-anak daun yang tersusun menyirip. Contoh daun majemuk
campuran adalah daun sikejut (Mimosa pudica L.)
Tetapi,
jika diteliti benar, ternyata daun sikejut bukanlah merupakan daun majemuk
campuran sejati, tetapi adalah daun majemuk menyirip genap atau ganda dua yang
sempurna. Hanya saja pada daun ini, letak kedua pasang cabang ibu tangkainya,
sedemikian dekat satu sama lain, hingga seakan–akan terdapat empat cabang
tangkai pada ujung ibu tangkai daunnya.
0 komentar: